Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

DOKUMEN 1 ASISTEN KEPERAWATAN

DOKUMEN 1 SMK ASISTEN KEPERAWATAN

 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Masa Globalisasi Diisyarati dengan perubahan- perubahan yang tidak menentu. Warga kita diharapkan pada persaingan yang ketat dengan Negeri lain, spesialnya dengan persaingan pasar leluasa dilingkungan Negara- negara ASEAN, Semacam AFTA( Asean Gratis Trade Zona), serta AFLA( Asean Gratis Labour Zona), Ataupun dikawasan Negara- negara Asia Pasifik( APEC). Perihal tersebut sudah menyebabkan Ikatan yang tidak linearAntara pembelajaran serta Lapangan kerja, Sebab apa yang terjalin dalam lapangan kerja tidak diiringi olehdunia pembelajaran, sehingga terjalin kesenjangan. pembangunan nasional tidak cuma memandang kepada kebutuhan internal warga serta bangsa, namun pula butuh dijalin dengan pemikiran keluar serta kedepan, sebab warga serta bangsa kita merupakan bagian dari sesuatu warga dunia yang terus menjadi menyatu.Pembelajaran nasional di Negeri kita berusia ini lagi diharapkan pada 4 krisis pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi ataupun efisiensi external, elitism, serta manajemen. Sedikitnya terdapat 6 permasalahan pokok system pembelajaran nasional:( 1) Menyusutnya akhlak serta moral Partisipan didik;( 2) Pemerataan peluang belajar;( 3) Masih rendahnya efisiensi Internal Sistem pembelajaran;( 4) Status Kelembagaan;( 5) Manajemen pembelajaran yang tidak sejalan Dengan pembangunan nasional;( 6) sumberdaya yang belum propesional.

Menyadari perihal tersebut, Pemerintah sudah melaksanakan upaya penyempurnaan system pembelajaran, antara lain dengan dikeluarkannya Undang- undang No 22 serta 25 Tahun 1999 tentang Otonomi Wilayah. Apabila lebih dahulu pengelolaan pembelajaran Ialah wewenang Pusat, Hingga dengan berlakunya Undang- undang tersebut kewenangannya terletak pada pemerintahan Wilayah Kota/ Kabupaten Wajib bisa memikirkan Dengan bijak situ keadaan nyata Organisasi ataupun Lingkungannya, Serta wajib pula menunjang misi Pembelajaran Nasional.

Pergantian semacam tersebut diatas berkaitan dengan kurikulum yang dengan sendirinya menuntut serta mempersyaratkan bermacam pergantian pada komponen- komponen pembelajaran lain. Kurikulum merupakan seperangkat rencana serta pengaturan menimpa tujuan, isi serta bahan pelajaran dan metode yang digunakan selaku pedoman penyelenggaraan aktivitas Pendidikan buat menggapai Tujuan pembelajaran tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi Tujuan pembelajaran nasional Pembelajaran serta partisipan didik. Oleh karena itu kurikulum Disusun oleh Santunan pembelajaran buat Membolehkan penataan Kelompok Pembelajaran dengan Kebutuhan serta kemampuan yang terdapat didaerah.

Pengembangan kurikulum Oleh tiap- tiap tingkatan satuan pembelajaran mengacu pada standar Nasional pembelajaran buat Menjamin pencapaian Tujuan pembelajaran nasional. Standarnasional pembelajaran terdiri atas standar isi, proses, Kompetensi lulusan, Tenaga kependidikan, fasilitas serta prasarana, pengelolaan, pembiayaan serta evaluasi pembelajaran. 2 dari kedeplapan standar nasional pembelajaran tersebut, Ialah Standar isi( Sang) serta standar kompetensi Lulusan( SKI) Ialah acuan untuk satuan pembelajaran dalam meningkatkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara Lain supaya bisa member peluang Peserat buat:

a. Belajar buat Beriman serta bertakwa Kepada tuhan Yang maha Esa.

b. Belajar buat menguasai serta menghayati.

c. Belajar buat sanggup melakukan serta berbuat secara efisien.

d. Belajar buat hidup bersama serta bermanfaat buat orang lain, dan

e. Belajar buat membangun serta menciptakan Jati diri lewat proses belajar yang aktif, kreatif, efisien serta mengasyikkan.

Otonomi dalam pengelolaan pembelajaran Ialah kemampuan untuk sekolah buat tingkatkan Kinerja para Staf, menawarkan partisipasi langsung kepada Kelompok- kelompok terpaut, serta tingkatkan uraian warga terhadap pembelajaran. Otonomi sekolah pula berfungsi Dalam menampung Konsensus universal tentang pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan membagikan otonomi Yang lebih besar, disamping membuktikan perilaku paham pemerintah terhadap tuntutan warga pula bisa Diperuntukan selaku fasilitas kenaikan efisiensi, kualitas serta pemerataan pembelajaran.

Keterlibatan Kepala sekolah Serta guru dalam pengambilan Keputusan- keputusan sekolah pula mendesak Rasa kepemilikan Yang lebih besar Terhadap sekolahnya Yang pada kesimpulannya mendorong

mereka buat memakai Sumber energi yang terdapat Seefisien bisa jadi buat menggapai hasil yang Maksimal. Sekolah pula Wajib sanggup Mendengarkan kebutuhan Partisipan didik Yang bermacam- macam, Kemauan Staf yang berbeda, Keadaan area yang bermacam- macam, Harapan warga Yang menitipkan anaknya Pada sekolah supaya nanti bias Mandiri, Dan tuntutan dunia kerja Buat mendapatkan Tenaga kerja yang produktif, potensial, serta bermutu.

B. Landasan

1. Landasan Yuridis.

a. Undang- Undang Bawah 1945;Syarat Dalam UUD 45 pasal 31 Mengamanatkan kalau:

1) Tiap masyarakat Negeri berhak memperoleh pembelajaran, tiap masyarakat Negeri harus menjajaki pembelajaran bawah serta pemerintah harus membiayainya

2) Pemerintah mengusahakan serta menyelenggarakan satu system pembelajaran nasional yang tingkatkan keimanan serta ketaqwaan dan aqhalak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam Undang- Undang;

3) Negeri memprioritaskan anggaran pembelajaran sekurang- kurangnya 20% dari anggaran pemasukan serta belanja Negeri dan APBD buat penuhi kebutuhan penyelenggaraan pembelajaran nasional;

4) Pemerintah memajukan ilmu Pengetahuan serta teknologi dengan menunjung besar nilai- nilai agama serta persatuan bangsa buat kemajuan peradaban dan kesejahtraan umat manusia.

b. Undang- Undang republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistemPendidikan Nasional.Syarat dalam UU 20/ 2003 yang mengendalikan penataan kurikulum, merupakan:

1) Pasal 1 ayat( 19); Kurikulum merupakan seperangkat rencana serta pengaturan menimpa tujuan, isi, serta bahan pelajaran dan metode yang digunakan Selaku pedoman penyelenggaraan Aktivitas pembelajaran buat menggapai tujuan pembelajaran tertentu.

2) Pasal 18 ayat( 1),( 2),( 3), serta( 4) yang berbunyi:

a) Pembelajaran menengah ialah lanjutan pembelajaran bawah.

b) Pembelajaran menengah terdiri atas pembelajaran Menengah universal serta pembelajaran menengah kejuruan.

c) Pembelajaran menengah berupa Sekolah Menengah Atas

( SMA), Madrasah Aliah( MA), Sekolah Menengah Kejuruan( Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)), Serta Madrasah Aliah Kejuruan( MAK), Ataupun wujud lain yang sederajat.

d) Syarat menimpa pembelajaran Menengah sebagaimana Diartikan pada ayat( 1), ayat( 2), Serta ayat( 3) Diatur lebih Lanjut dengan Peraturan pemerintah.

3) Pasal 36 ayat:

a) Pengembangan kurikulum Dicoba dengan mengacu pada standar nasional pembelajaran buat mewujudkan tujuan pembelajaran nasional.

b) Kurikulum pada seluruh jenjang serta tipe Pembelajaran Dibesarkan Dengan prinsip diversivikasi cocok dengan satuan pembelajaran, Kemampuan wilayah, serta partisipan didik.

c) Kurikulum disusun cocok dengan jenjang Pembelajaran dalam kerangka Negeri kesatuan Republik Indonesia Dengan mencermati:

1) Kenaikan iman serta taqwa;

2) Kenaikan aqhlak mulia;

3) Kenaikan Kemampuan, Kecerdasan, Serta atensi partisipan didik;

4) Keragaman kemampuan wilayah serta area;

5) Tuntutan pembangunan wilayah serta nasional;

6) Tuntutan dunia kerja;

7) Pertumbuhan ilmu pengetahuan, Teknologi, Serta Seni;

8) Agama;

9) Dinamika pertumbuhan global.

c. Peraturan pemerintah Revublik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentanmg Standar Nasional Pembelajaran.

Syarat Didalam PP 19/ 2005 yang mengendalikan penataan Kurikulum, Merupakan:

1) Pasal 1 ayat( 5)“ Standar isi merupakan Ruang lingkup modul serta tingkatan kompetensi Yang dituangkan dalam criteria tentang kompetensi Tamatan, Kompetensi bahan kajian, Kompetensi mata pelajaran, Serta silabus pendidikan yang wajib dipadati oleh partisipan didik pada Jenjang serta tipe pembelajaran tertentu”.

Ayat( 13)“ Kurikulum merupakan seperangkat rencana Serta pengaturan menimpa tujuan, isi, serta bahan pelajaran dan metode yang digunakan selaku pedoman penyelenggaraan Aktivitas pendidikan buat Menggapai tujuan pembelajaran tertentu”.

Ayat( 14)“ Krangka bawah kurikulum merupakan rambu- rambu yang diresmikan dalam peraturan pemerintah ini Buat dijadikan pedoman Dalam penataan kurikulum Tingkatan satuan pembelajaran serta silabusnya Pada Tiap satuan pembelajaran”.

Ayat( 15)“ Kurikulum tingkatan satuan pembelajaran merupakan kurikulum oprasional yang disusun oleh serta dilaksanakan dimasing- masing satuan pembelajaran.

2) Pasal 5 ayat( 1)“ Standar isi mencakup lingkup Modul serta tingkatan kompetensi buat menggapai kompetensi lulusan pada jenjang Serta tipe pembelajaran tertentu”.

Ayat( 2)“ Standar isi sebagaimana diartikan pada ayat( 1) Muat kerangka Bawah serta struktur kurikulum, Beban belajar, Kurikulum tingkatan satuan Pembelajaran, Serta kalender Pembelajaran/ akademik.

3) Pasal 8 ayat:

a) Kedalaman muat kurikulum Pada Tiap satuan pembelajaran dituangkan dalam kompetensi pada tiap tingkatan serta/ ataupun semester cocok dengan standar Nasional pembelajaran.

b) Kompetensi selaku mana diucap pada ayat( 1) terdiri atas standar kompetensidan kompetensi bawah.

c) Syarat menimpa kedalaman muatan kurikulum sebagaimana diartikan pada ayat( 1) dibesarkan Oleh BSNP serta diresmikan oleh peraturan mentri.

d) Standar( Sang)

Standar Isi mencakup lingkup modul serta tingkatan kompetensi Buat menggapai kompetensi lulusan Pada jenjang Serta tipe pembelajaran tertentu. Tercantum dalam Sang merupakan: Kerangka bawah serta struktur Kurikulum, Standar kompetensi( SK) Serta kompetensi bawah( KD) Tiap mata pelajaran Pada tiap smester dari tiap tipe Serta jenjang pembelajaran bawah Serta Menengah. Sang Diresmikan Dengan permendiknas Nomor. 22 Tahun 2006.

e) Standar kompetensi lulusan

SKL Ialah kualifikasi keahlian lulusan yang mencangkup perilaku, Pengetahuan serta keahlian Sebagaimana yang diresmikan dengan Permediknas Nomor. 23 Tahun 2006.

2. Landasan Empiris

Dalam kehidupan sesuatu Negeri, pembelajaran memegang peranan yang amat berarti buat Menjamin kelangsungan Hidup Negeri Serta bangsa, Karna pembelajaran ialah wahana buat tingkatkan serta meningkatkan Mutu sumberdaya Manusia. Warga Indonesia Denagan laju pembangunannya Masih mengalami Permasalahan pembelajaran yang berat, paling utama berkaitan dengan mutu, relevansi, serta efisiensi pembelajaran.

Mentalitas sebagian besar Warga, Indonesia, Paling utama pada warga agraris, Dengan ketertinggalannya selaku akibat Penjajahan, Belum menunjang tercapainya cita- cita pembangunan Nasional. Bermacam kekurangan serta kelemahan mentalitas warga Indonesia tersebut antara lain: Suka melaksanakan terobosan dengan Mengabaikan kualitas, Kurang rasa yakin diri, Tidak berdisiplin murni, Tidak berorientasi ke masa depan serta suka mengabaikan tanggung jawab tanpa rasa malu. Ada cirri- ciri manusia Indonesia yang membatasi, ialah Hipokrit ataupun Munafik, Segan serta enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, Putusannya, kekokohannya, pikirannya, berjiwa feudal, Yakin pada takhayul, Boros, Lebih suka tidak bekerja keras Kecuali jika terpaksa, mau kilat kaya, Berpangkat, Kilat cemburu, Dengki serta tukang meniru, Disamping itu ada kelemahan Lain yang mendukung pembangunan.

Mengalami keadaan warga Indonesia Selaku mana di uraikan di atas, Pembangunan pembelajaran ialah Sesuatu keharusan serta amat berarti buat dicoba pergantian Kea rah yang lebih baik Lagi guna tingkatkan Taraf hidup Serta kesejahtraan warga Indonesia.

Buat melaksanakan pergantian pada Out put serta Out come Dalam pembelajaran Pastinya wajib diadakan Pergantian pula terhadap kurikulum Yang ialah pedoman ataupun acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran Dalam sesuatu satuan pembelajaran. Salah satu upaya yang dicoba merupakan dengan menyusun serta meningkatkan kurikulum Pada tiap- tiap tingkatan satuan pembelajaran yang diucap dengan kurikulum tingkatan satuan pembelajaran( KTSP).

C. Tujuan penataan Kurikulum

1. Buat jadi acuan serta pedoman untuk sekolah( Pendidik serta tenaga kependidikan) Dalam rangka penyelenggaraan Pembelajaran serta pengajaran Yang bernutu, terukur, berkesinambungan, Serta bisa dipertanggung jawabkan.

2. Buat jadi acuan serta pedoman Untuk stakeholders( Pemangku kepentingan) Dalam rangka turut dan membagikan partisipasi Ataupun pengendalian/ control buat terwujudnya sesuatu pembelajaran yang sehat, bermutu, Serta penuhi harapan warga.

D. Prinsip- Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum dibesarkan cocok dengan relevansinya Oleh tiap kelompok Ataupun satuan pembelajaran dibawah koordinasi

serta supervise dinas pembelajaran ataupun kantor Kementerian agama Kabupaten/ Kota( Buat pembelajaran bawah) serta provinsi( Buat pembelajaran menengah). Pengembangan kurikulum mengacu pada Sang serta SKL serta berpedoman pada panduan penataan kurikulum yang disusun oleh BSNP, dan mencermati pertimbangan komite sekolah. Penataan kurikulum buat Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) ini Di koordinasi serta disupervisi oleh dinas Pembelajaran propinsi serta berpedoman pada Sang serta SKL dan panduan penataan kurikulum yang disusun oleh BSNP.

Kurikulum dibesarkan bersumber pada prinsip- prinsip selaku berikut:

1. Berpusat pada kemampuan, Pertumbuhan, Kebutuhan, Kepentingan partisipan didik, serta lingkungannya.

2. Bermacam- macam serta terpadu.

3. Paham terhadap pertumbuhan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

5. Merata serta berkesinambung.

6. Belajar selama hayat.

7. Balance antara kepentingan nasional serta kepentingan daerah

E. Analisis konteks

1. Analisis standard isi

Standar Kompetensi bersumber pada spectrum baru butuh dianalisis buat Memastikan lapisan secara hierarki, standar kompetensi mana yang wajib di informasikan/ dipahami partisipan didik terlebih dulu.

Standar Kompetensi SK) Mempunyai kompetensi bawah yang luas serta kedalaman meterinya wajib dianalisis, dengan iktikad buat menjauhi kompetensi- kompetensi bawah( KD) yang bisa jadi sudah termuat pada standar kompetensi tertentu, sehingga tidak terdapat pengulangan dalam pemberian materinya kala aktivitas pendidikan berlangsung. Analisis pula dicoba buat memastikan jumlah jam yang digunakan buat menuntaskan satu unit kompetensi.

Dengan analisis SK serta KD membolehkan sekolah buat menaikkan ataupun memperbaharui SK, serta KD. Akumulasi SK serta KD wajib memikirkan kemampuan sekolah serta area.

Berikut merupakan hasil analisis pada SK serta KD

Standar Kompetensi Bersumber pada Spektrum Hasil Analisis

No Standar Kompetensi DK&KK Kode Standar Kompetensi DK&KK

1 Memehami Dasar- Dasar Anatomi, Fisiologi, Patologi badan secara universal. PW. DK.

001 Memahami dasar- dasar anatomi, fisiologi, patologi badan secara universal.

2 Melaksanakan Pemberian Obat Kepala Klien/ Pasien PW. DK.

002 Menunjukan Keahlian Melaksanakan Komunikasi Terapeutik.

3 Memahami tipe Pengecekan laboratorium bawah yang dibutuhkan oleh klien/ penderita. PW. DK.

003 Menunjukan keahlian melayani klien/ penderita berpenyakit ringan.

4 Menunjukan keahlian melaksanakan komunikasi Traupeutik. PW. DK.

004 Melaksanakan pemberian obat kepada klien/ penderita.

5 Menunjukan keahlian mengurus balita, bayi, anak, serta lanjut usia cocok tingkatan pertumbuhan. PW. DK.

005 Menerapkan keselamatan, Kesehatan Kerja Serta Area hidup( K3LH).

6 Menunjukan keahlian melayani klien/ penderita Berpenyakit ringan. PW. DK.

006 Memahami pengecekan tipe laboraturium

Bawah yang dibutuhkan oleh klien/ penderita.

7 Menerapkan keselamatan, Kesehatan kerja serta area hidup( K3LH). PW. DK.

007 Menunjukan keahlian mengurus balita, bayi, anak, serta lanjut usia cocok tingkatan pertumbuhan.

8 Memahami kontinum sehat- sakit PW. KK.

001 Memahami keahlian interpersonal Serta massa.

9 Memahami dasar- dasar penyakit simpel yang universal dimasyarakat. PW. KK.

002 Memahami perilaku pelayanan perawat cocok dengan sesi pertumbuhan.

10 Memahami kenaikan kesehatan serta pelayanan kesehatan utama. PW. KK.

003 Memahami Kebutuhan bawah manusia.

11 Memahami pemberian obat. PW. KK.

004 Memahami prinsip- prinsip pertumbuhan manusia.

12 Memahami keahlian interpersonal serta massa. PW. KK.

005 Memahami tahap- tahap pertumbuhan manusia.

13 Memahami prinsip- prinsip pertumbuhan manusia. PW. KK.

006 Memahami Kontinum sehat- sakit.

14 Memahami tahap- tahap pertumbuhan manusia. PW. KK.

007 Memahami dasar- dasar penyakit simpel yang universal dimasyarakat.

15 Memahami perilaku pelayanan perawat cocok dengan tahapan pertumbuhan. PW. KK.

008 Memahami pemberian obat.

16 Memahami tentang stress. PW. KK.

009 Memahami pemberian obat.

17 Memahami kebutuhan bawah manusia. PW. KK.

010 Memahami tentang kesehatan Penciptaan.

18 Memahami tentang kesehatan penciptaan. PW. KK.

011 Melakukan pengecekan isyarat vital.

19 Memahami prilaku empatik. PW. KK.

012 Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/ penderita.

20 Melakukan pengecekan isyarat vital. PW. KK.

013 Memahami kenaikan kesehatan serta pelayanan kesehatan utama.

21 Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/ penderita. PW. KK.

014 Memahami tentang stress.

22 Memberikan pemberian nutrisi. PW. KK.

015 Memberikan pemberian nutrisi.

23 Melaksanakan dokumentasi aksi keperawatan. PW. KK.

016 Melaksanakan dokumentasi aksi keperawatan.

24 Melaksanakan tugas cocok dengan etika keperawatan, serta kaidah hukum. PW. KK.

017 Melaksanakan tugas cocok dengan etika keperawatan, serta kaidah hukum.

2. Analisis Keadaan Sekolah

a. Partisipan didik

Tiap tahun animo warga buat masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) BUDI UTAMA Panimbang kompetensi kemampuan keperawatan Relativ senantiasa bertambah. Berikut merupakan jumlah partisipan didik Keperawatan Tahun Pembelajaran

2013/ 2014

Kelas Jumlah

Rombel siswa

X 3 77

XI

XI

Total

b. Tenaga pendidik

Tenaga pendidik( guru) Kompetensi kemampuan keperawatan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) BUDI UTAMA Panimbang lumayan penuhi buat kelancaran proses belajar mengajar. Penuhi persyaratan selaku tenaga pendidik

Kejuruan dengan latar balik pendidik yang cocok.

Nomor. Mata Pelajaran Pendidikan

D3 S1/ D4 S2

1 Normatif 5- 5-

2 Adaptif 8- 8-

3 Produktif 4 2 2-

Total 17 2 15-

c. Fasilitas Prasarana

Fasilitas sekolah meliputi fasilitas gedung serta perlengkapan aplikasi.

Fasilitas gedung antara lain merupakan ruang teori/ kelas, serta Lab.

Fasilitas perlengkapan praktikadalah perlengkapan yang ada serta digunakan dalam pendidikan praktik

d. Biaya

Anggaran sekolah berasal dari Dana Pemerintah serta dana yang dikumpulkan dari orang tua partisipan didik tiap bulan. Besarnya bayaran dari partisipan didik Bermacam- macam.

Sumber dana pembelajaran dari partisipan didik masing- masing bulan

Tahun Pelajaran Tingkat

X XI XII

2013/ 2014 85. 000

3. Analisis Keadaan Lingkungan

a. KomiteSekolah

Komite Sekolah ikut dan Berfungsi Dalam proses Pembelajaran/ Latihan, Praktek, Pngujian serta sertifikat Lulusan.

Faktor komite sekolah terdiri dari, Orang tua partisipan didik, Guru serta tata usaha.

Keberadaan komite sangat mendukung terhadap kelancaran peruses belajar mengajar.

Pembiayaan sebagian besar Bersumber dari komite.

b. Du/ Di

Kerja sama Dunia usaha/ Industri Dalam perihal ini Hotel Selaku Institusi Pendamping dilaksanakan dalam rangka meningkatkan serta tingkatkan mutu pembelajaran serta pelatihan yang didasari dengan konvensi dengan azas silih menolong serta menguntungkan kedua belah pihak.

Kerjasama dengan DU/ DI ataupun institute absolut wajib dicoba, sehubungan dengan kebutuhan:

1. Penerapan peraktek kerja industry( prakerin)

2. Sinkronisasi kurikulum( Kesesuaian program pendidikan Dengan kebutuhan DU/ Di)

3. Tempat serta assessor( penguji) Dalam penerapan uji kompetensi.

4. Rekruitment tenaga kerja

5. Sponsor dalam aktivitas pengembangan diri( ekstrakulikuler)

 


 

Post a Comment for "DOKUMEN 1 ASISTEN KEPERAWATAN"